Di tengah tahun yang penuh tekanan ekonomi, sejumlah sektor bisnis di Indonesia mengalami turbulensi. Sepanjang semester I 2025, BPS mencatat terdapat lebih dari 70.000 karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), didominasi oleh industri padat karya seperti tekstil dan manufaktur. Di saat yang sama, pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,87% (year-on-year) lebih rendah 5,11% pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini didukung juga oleh inflasi dan penurunan daya beli yang menekan kinerja berbagai sektor, dari ritel hingga teknologi. Tekanan ini tak hanya berdampak pada operasional dan keuangan perusahaan saja. Cara perusahaan membangun narasi melalui laporan tahunan pun kini menjadi sorotan. Di tengah ketidakpastian ekonomi ini, perusahaan perlu pendekatan komunikasi yang lebih strategis dan transparan dalam laporan tahunan.
Investor dan stakeholder membutuhkan lebih dari sekadar laporan keuangan. Mereka mencari kejelasan arah, transparansi keputusan, dan narasi yang meyakinkan. Artikel ini membahas bagaimana komunikasi strategis dalam laporan tahunan menjadi semakin krusial di masa kritis seperti ini. Tak hanya itu, kita juga akan membahas bagaimana strategi laporan tahunan yang disusun dengan tepat bisa menarik kepercayaan investor. Simak lebih lanjut pembahasannya di bawah ini!
Relevansi Laporan Tahunan dengan Kondisi Ekonomi Saat Ini
Di tengah gejolak ekonomi Indonesia, laporan tahunan memainkan peranan penting sebagai strategi perusahaan untuk mempertahankan kepercayaan investor & stakeholder. Data angka dalam laporan memang penting, namun narasi yang menjelaskan cerita di balik angka tersebut menjadi elemen yang krusial.
Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, data BPS menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur hanya sebesar 3,2% pada kuartal I tahun 2025. Angka ini menyatakan bahwa memang terjadi tekanan struktural pada sektor utama ekonomi Indonesia saat ini. Di lain sisi, Bank Indonesia melaporkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai level terendahnya yaitu 117,5 pada bulan Mei 2025. Situasi ini menjadi sinyal yang jelas bagi perusahaan untuk menyelaraskan laporan tahunan mereka dengan kondisi nyata, reflektif, dan adaptif. Menyusun laporan dengan strategi yang tepat, akan memperkuat kredibilitas perusahaan di mata investor dan stakeholder.
Baca informasi selengkapnya Penurunan Indeks Keyakinan Konsmen (IKK).
Tren Investor yang Semakin Kritis di Masa Krisis
Kondisi ekonomi yang tak menentu membuat investor semakin selektif. Tak hanya melihat angka laba, mereka kini menaruh perhatian lebih besar pada resilience bisnis, kualitas tata kelola, dan komitmen jangka panjang perusahaan dalam menghadapi tantangan. Investor masa kini tak hanya fokus pada angka, tapi juga pada cerita besar di baliknya. Contohnya seperti bagaimana perusahaan membaca tantangan, merespons disrupsi, dan menjaga arah bisnis tetap relevan di tengah ketidakpastian ekonomi ini.
Berdasarkan PwC Global Investor Survey 2024, menyatakan bahwa 86% investor setuju bahwa kemampuan perusahaan untuk mengelola krisis merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi mereka. Selain itu, 72% investor setuju bahwa cara perusahaan mengelola risiko dan peluang berkaitan dengan keberlanjutan merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi. Survei yang sama juga mencatat bahwa 75% investor meminta perusahaan menunjukkan strategi untuk beradaptasi terhadap perubahan ekonomi dan regulasi. Sehingga, perusahaan bukan fokus pada profitabilitas semata.
Dapat disimpulkan bahwa tren investor dalam menilai laporan tahunan mengutamakan beberapa hal seperti:
- Menekankan pada narasi strategi dan mitigasi, bukan sekadar angka
- Konsistensi antara visi dan arah jangka panjang, capaian, dan rencana
- Integrasi isu lingkungan dan sosial jadi nilai tambah yang signifikan
Dengan memahami tren ini, perusahaan dapat menyusun laporan tahunan yang tidak sekadar informatif, tapi juga untuk memperkuat trust capital di mata investor.
Baca juga artikel kami terkait Pentingnya Menyusun Laporan Berkelanjutan
Strategi Menyusun Laporan Tahunan di Tengah Gejolak Ekonomi
Ketidakpastian ekonomi membuat investor tidak hanya fokus pada kinerja keuangan, tetapi juga bagaimana perusahaan membaca risiko, beradaptasi, dan merespons perubahan. Terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian agar laporan tahunan tetap relevan dan dipercaya, diantaranya:
- Risk Narrative yang Jelas
Jelaskan risiko utama (ekonomi, geopolitik, ESG, dll) yang memengaruhi bisnis serta bagaimana perusahaan mengelolanya. - Fokus pada Strategic Foresight
Sertakan proyeksi atau outlook jangka menengah-panjang yang mencerminkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian. - Highlight Adaptasi Strategi Bisnis
Jelaskan perubahan atau penyesuaian strategi yang telah atau akan dilakukan sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang volatile. - Kaitkan Insights Industri dengan Posisi Perusahaan
Berikan konteks makro dan tren industri terkini, lalu jelaskan posisi perusahaan di tengah tren tersebut. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan investor. - Transparansi atas Tantangan dan Resiliensi
Hindari laporan yang terlalu optimis. Justru, narasi yang jujur dan berbasis data terkait tantangan serta ketahanan perusahaan akan terasa lebih kredibel.
Baca juga artikel kami lainnya tentang Tips Menyusun Laporan Tahunan yang Disukai Investor.
Peran & Strategi Laporan Tahunan di Masa Krisis Ekonomi
Apakah Laporan Tahunan Anda Sudah Merefleksikan Strategi Bisnis yang Relevan?
Laporan tahunan yang strategis dapat menjadi kunci utama kepercayaan investor. Laporan tahunan bukan hanya sekadar dokumen kewajiban lagi, melainkan alat komunikasi strategis yang powerful kepada investor. Tak hanya itu, laporan tahunan juga disusun untuk merefleksikan kesiapan dan arah masa depan perusahaan. Sudahkah laporan tahunanmu mencerminkan hal itu?
Eksplor lebih lanjut terkait layanan kami dalam Penyusunan Annual Report (Laporan Tahunan) di sini!
