RSPO & ISPO: Standar Sertifikasi untuk Industri Sawit Berkelanjutan

Minyak kelapa sawit adalah salah satu komoditas paling penting di dunia. Hampir semua orang menggunakannya setiap hari, meski sering tanpa sadar—mulai dari minyak goreng, margarin, sabun, kosmetik, hingga biodiesel.

Permintaan global yang terus meningkat membuat Indonesia menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Namun, pertumbuhan ini juga membawa tantangan serius, seperti deforestasi, kerusakan lingkungan, dan isu sosial.

Untuk menjawab tantangan tersebut, hadir sistem sertifikasi berkelanjutan seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil). Tujuan keduanya sama: memastikan industri sawit tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan adil secara sosial.

Apa Itu RSPO?

RSPO atau Roundtable on Sustainable Palm Oil adalah sertifikasi internasional yang bersifat sukarela. Dibentuk pada tahun 2004 oleh berbagai pemangku kepentingan global—mulai dari produsen, pembeli, lembaga keuangan, hingga NGO lingkungan.

Karakteristik RSPO:

• Sifat: Sukarela dan berlaku secara global.
• Tujuan: Mendorong percepatan industri sawit berkelanjutan di pasar internasional.
• Prinsip utama:
  • Transparansi
  • Kepatuhan hukum
  • Etika bisnis
  • Perlindungan lingkungan
  • Penghormatan HAM
  • Dukungan terhadap petani kecil
  • Pengembangan perkebunan baru yang bertanggung jawab

Dengan sertifikasi RSPO, perusahaan sawit lebih mudah masuk ke pasar global yang semakin ketat terhadap isu keberlanjutan.

Apa Itu ISPO?

ISPO atau Indonesia Sustainable Palm Oil adalah sertifikasi berkelanjutan yang bersifat wajib bagi seluruh pelaku industri sawit di Indonesia.

Sertifikasi ini diluncurkan pada tahun 2011 dan diperkuat melalui Perpres No. 44 Tahun 2020 serta Permentan No. 38 Tahun 2020.

Karakteristik ISPO:

• Sifat: Wajib dan diatur oleh hukum nasional.
• Tujuan: Meningkatkan daya saing sawit Indonesia di pasar global sekaligus memastikan praktik perkebunan sesuai prinsip keberlanjutan.
• Prinsip utama:
  • Kepatuhan terhadap regulasi
  • Praktik perkebunan yang baik
  • Pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab
  • Tanggung jawab sosial perusahaan
  • Transparansi

Perbedaan Utama RSPO & ISPO

Sumber infografik: https://katadata.co.id/infografik/614b2965a31de/sertifikasi-ispo-rspo-untuk-petani-sawit

Manfaat Sertifikasi RSPO & ISPO

Kedua sertifikasi ini memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga masyarakat dan lingkungan.

1. Manfaat bagi Perusahaan

• Meningkatkan reputasi & kredibilitas.
• Mempermudah akses pasar internasional.
• Meningkatkan efisiensi melalui tata kelola yang lebih baik.

2. Manfaat bagi Masyarakat

• Memberikan kesejahteraan lebih adil bagi petani sawit.
• Menjamin hak-hak pekerja.
• Mengurangi konflik sosial dengan masyarakat sekitar.

3. Manfaat bagi Lingkungan

• Mengurangi deforestasi & degradasi lahan.
• Menekan emisi gas rumah kaca.
• Melindungi keanekaragaman hayati.

Regulasi Sertifikasi ISPO di Indonesia

• ISPO diatur melalui Perpres No. 44/2020 dan Permentan No. 38/2020.
• Sertifikasi ini wajib bagi seluruh perusahaan sawit di Indonesia.
• Pemerintah berperan sebagai pengawas dan penjamin kepatuhan.

Sementara itu, RSPO tetap relevan karena banyak pasar internasional yang hanya menerima produk sawit bersertifikat RSPO. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin menembus pasar global sering kali mengadopsi keduanya sekaligus.

Wujudkan Industri Sawit Berkelanjutan Bersama Levner Consulting

Menghadapi kompleksitas standar dan regulasi, perusahaan membutuhkan pendampingan yang tepat.

Levner Consulting hadir sebagai konsultan terpercaya di bidang compliance, QHSE, dan sustainability. Dengan pengalaman dan keahlian, Levner Consulting siap membantu perusahaan Anda dalam:

• Persiapan menuju sertifikasi RSPO & ISPO
• Pengelolaan dokumen dan sistem
• Efisiensi implementasi sesuai standar

Bersama Levner Consulting, wujudkan bisnis sawit yang lebih berkelanjutan, kompetitif, dan terpercaya.