Laporan keuangan adalah alat utama untuk menilai kesehatan finansial suatu perusahaan. Namun, tidak semua laporan disusun secara transparan. Beberapa perusahaan menggunakan teknik manipulasi seperti window dressing dan big bath accounting agar laporan keuangan tampak lebih baik atau lebih buruk dari kenyataan. Teknik ini bisa menyesatkan investor dan pemangku kepentingan. Lantas, apa sebenarnya window dressing dan big bath accounting? Bagaimana dampaknya terhadap perusahaan? Mari kita bahas lebih dalam.
Window dressing adalah praktik manipulasi laporan keuangan untuk membuat kondisi keuangan perusahaan terlihat lebih baik daripada kenyataan sebenarnya. Teknik ini sering digunakan menjelang akhir periode pelaporan guna menarik investor, meningkatkan harga saham, atau memperoleh pinjaman dengan syarat lebih baik. Contoh umum window dressing meliputi peningkatan sementara pendapatan, menunda pengeluaran, atau mengalihkan utang ke periode berikutnya.
Big bath accounting adalah teknik yang digunakan perusahaan untuk memperburuk laporan keuangan pada satu periode tertentu dengan tujuan membuat kinerja keuangan di masa depan terlihat lebih baik. Biasanya, strategi ini diterapkan saat terjadi pergantian manajemen, krisis ekonomi, atau restrukturisasi perusahaan. Dengan mencatatkan kerugian besar sekaligus, perusahaan berharap dapat menunjukkan peningkatan signifikan pada periode berikutnya.
Kasus Jiwasraya merupakan salah satu skandal keuangan terbesar di Indonesia. Perusahaan asuransi ini diketahui melakukan window dressing dengan menyajikan laporan keuangan yang tampak sehat, padahal di balik itu terdapat investasi bermasalah yang menyebabkan kerugian negara hingga triliunan rupiah. Skandal ini berujung pada restrukturisasi besar-besaran dan tindakan hukum bagi pihak yang terlibat.
Garuda Indonesia sempat mengalami skandal window dressing saat melaporkan laba bersih pada tahun 2018, padahal secara operasional masih mengalami kerugian. Laporan keuangan tersebut menimbulkan kontroversi dan akhirnya direvisi setelah mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, termasuk OJK dan BPK.
Krakatau Steel diduga menggunakan teknik big bath accounting ketika mencatatkan kerugian besar pada 2019. Hal ini dilakukan bersamaan dengan restrukturisasi perusahaan, sehingga di tahun berikutnya mereka bisa menunjukkan perbaikan keuangan yang lebih signifikan.
Baca selengkapnya tentang Analisis Laporan Keuangan
Perusahaan rintisan (startup) eFishery dikabarkan melakukan big bath accounting setelah menghadapi tekanan finansial akibat perlambatan pertumbuhan pasar. Laporan keuangan perusahaan menunjukkan kerugian besar dalam satu periode, yang diyakini merupakan strategi untuk merestrukturisasi keuangan dan menarik investasi baru di masa mendatang.
Transparansi dalam laporan keuangan sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor dan pemangku kepentingan. Perusahaan harus memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan diaudit secara independen. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah manipulasi laporan keuangan meliputi:
Laporan keuangan adalah alat utama dalam menilai kesehatan perusahaan. Praktik kecurangan akuntansi seperti window dressing dan big bath accounting dapat memberikan dampak jangka panjang yang merugikan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga transparansi dan memastikan analisis keuangan dilakukan secara akurat. Levner Consulting hadir untuk membantu bisnis Anda bertumbuh dengan memastikan kesehatan keuangan perusahaan Anda. Percayakan analisis laporan keuangan bisnis Anda kepada Levner Consulting, dan temukan bagaimana kami dapat membantu meningkatkan kinerja keuangan Anda. Konsultasikan sekarang!