Masterplan Dekarbonisasi adalah dokumen strategis yang dirancang untuk membantu perusahaan mengidentifikasi, merancang, dan mengimplementasikan langkah-langkah pengurangan emisi karbon secara sistematis dan terukur. Dengan pendekatan berbasis data dan analisis teknis, masterplan ini memberikan peta jalan dekarbonisasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas bisnis perusahaan, memastikan transisi menuju ekonomi rendah karbon yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.
The “How” with Levner
Penyusunan Masterplan Dekarbonisasi untuk Perusahaan Anda

The “What” You Will Get
Laporan dan Strategi yang Efektif
📌 Baseline Emisi Gas Rumah Kaca
- Baseline Emisi GHG adalah jumlah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu, biasanya dalam satu tahun. Data ini digunakan sebagai referensi utama dalam menentukan target pengurangan emisi dan untuk membandingkan dampak dari berbagai strategi mitigasi yang diterapkan.
- Levner Consulting menetapkannya dengan menghitung menggunakan standar yang diakui secara global. Penggunaan standar perhitungan emisi akan disesuaikan dengan tujuan serta kebutuhan perusahaan dalam menjalankan program dekarbonisasi. Beberapa contoh standar yang digunakan GHG Assessment, seperti:
Pada umumnya, pengukuran baseline GHG Assesment dilihat dari kategori emisi berdasarkan GHG Protocol, yang dibagi menjadi tiga kelompok utama:
📌 Proyeksi Emisi Gas Rumah Kaca
Untuk merancang strategi mitigasi yang efektif, perusahaan perlu memahami proyeksi emisi karbon. Levner Consulting menyediakan analisis berbasis data historis, tren operasional, dan strategi mitigasi, memungkinkan perbandingan antara skenario business-as-usual dan opsi reduksi emisi.
- Data Historis dan Tren Operasional – Proyeksi emisi didasarkan pada analisis data baseline emisi dari tahun-tahun sebelumnya serta tren konsumsi energi dan pertumbuhan bisnis. Faktor yang diperhitungkan meliputi Riwayat emisi dan pola konsumsi energi serta Dampak ekspansi bisnis atau perubahan proses produksi.
- Model Perhitungan Emisi – Pendekatan berbasis data digunakan untuk menyusun berbagai skenario proyeksi, antara lain: Business-as-Usual (BAU) Scenario, Low-Carbon Scenario, dan Net Zero Emission Scenario.
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proyeksi Emisi – Beberapa variabel kunci yang mempengaruhi hasil proyeksi emisi meliputi: Efisiensi energi, Penggunaan energi terbarukan, Regulasi pajak karbon, dan Adopsi teknologi rendah karbon.
📌 Strategi Penerapan Dekarbonisasi
Setiap perusahaan memiliki tantangan unik dalam mencapai Net Zero Emission, sehingga memerlukan strategi dekarbonisasi yang disesuaikan. Levner Consulting menawarkan pendekatan strategis mencakup skenario dekarbonisasi, mitigasi risiko, serta analisis pembiayaan dan investasi.
Skenario Dekarbonisasi – Setiap industri memiliki tantangan unik, sehingga strategi harus disesuaikan. Kami menawarkan skenario berbasis kebutuhan bisnis dan tingkat investasi perusahaan.
Mitigasi Risiko – Menghadirkan tantangan seperti perubahan regulasi dan kebutuhan investasi. Kami membantu mengidentifikasi dan mengatasi risiko berdasarkan Dokumen Rencana Aksi Mitigasi Perubahan Iklim (DRAM).
Analisis Pembiayaan – Strategi finansial yang matang diperlukan agar investasi efektif dan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang. Kami menyediakan analisis biaya menggunakan metode Struktur Biaya Dekarbonisasi, Evaluasi Cost-Benefit, dan MACC.
📌 Dashboard Monitoring Emisi Gas Rumah dan Implementasi
Pemantauan emisi yang akurat sangat penting dalam mencapai Net Zero Emission. Kami menyediakan Dashboard Monitoring Emisi untuk melacak reduksi emisi real-time, memastikan kepatuhan regulasi, dan mendukung keputusan berbasis data.
- Sistem Pemantauan Emisi (Emission Tracking System) – Menyediakan visualisasi grafik dan tabel untuk memantau emisi di berbagai sektor atau lokasi operasional.
- Indikator Kinerja Implementasi Dekarbonisasi – Memastikan perusahaan memiliki visibilitas penuh atas pencapaian dekarbonisasi dan memungkinkan penyesuaian strategi.
- Modul Simulasi & Perencanaan Strategi – Sebagai bagian dari pendekatan berbasis data, dashboard ini menyediakan fitur simulasi dampak berbagai strategi dekarbonisasi sebelum implementasi dengan simulasi dampak setelah menerapkan skenario dekarbonisasi.
- Pelaporan & Integrasi ESG – Mendukung standar pelaporan global dengan fitur laporan otomatis dalam format CDP, TCFD, dan GRI.
Outcome Layanan Masterplan Dekarbonisasi
- GHG Assessment dan Penentuan Baseline Emisi: Mengidentifikasi dan menghitung emisi gas rumah kaca (GRK) perusahaan berdasarkan Scope 1, Scope 2, dan Scope 3 sebagai dasar untuk menetapkan strategi pengurangan emisi yang efektif.
- Proyeksi Emisi Berdasarkan Skenario Dekarbonisasi: Mengembangkan model proyeksi emisi karbon dengan berbagai skenario, termasuk Business-as-Usual (BAU), transisi bertahap, dan skenario Net Zero untuk memahami dampak kebijakan dan investasi terhadap emisi jangka panjang.
- Strategi Reduksi Emisi Berdasarkan Analisis Biaya: Menggunakan Marginal Abatement Cost Curve (MACC) untuk menentukan strategi mitigasi emisi yang paling cost-effective dengan mengoptimalkan efisiensi energi, elektrifikasi, dan pemanfaatan energi terbarukan.
- Kepatuhan terhadap Regulasi dan Standar ESG: Memastikan strategi dekarbonisasi selaras dengan kebijakan nasional dan global, termasuk pajak karbon, perdagangan karbon, dan standar ESG untuk memenuhi persyaratan keberlanjutan industri.
- Optimasi Biaya dan Pemanfaatan Skema Pendanaan Hijau: Menyusun strategi pembiayaan dekarbonisasi melalui skema pendanaan hijau seperti green bonds, perdagangan karbon, dan insentif pajak untuk mengurangi beban investasi.
- Monitoring dan Evaluasi Implementasi Dekarbonisasi: Mengembangkan sistem pemantauan berbasis data untuk memastikan efektivitas strategi dekarbonisasi serta memungkinkan penyesuaian kebijakan berdasarkan perkembangan teknologi dan regulasi.
Ingin perusahaan Anda dapat mencapai hasil di atas? Segera konsultasi bersama Levner Consulting!
Prinsip Kerja
- Berbasis Data dan Sains: Setiap strategi dan skenario dekarbonisasi disusun berdasarkan analisis ilmiah, inventarisasi emisi yang akurat, serta standar internasional seperti GHG Protocol, ISO 14064, dan IPCC Guidelines.
- Pendekatan Sistematis: Penyusunan masterplan dilakukan dengan tahapan yang jelas, mulai dari GHG Assessment, proyeksi emisi, identifikasi risiko, strategi mitigasi, hingga monitoring dan evaluasi, memastikan transisi energi yang terukur.
- Efisiensi Biaya dan Dampak Maksimal: Menggunakan Marginal Abatement Cost Curve (MACC) untuk menentukan strategi dekarbonisasi dengan biaya rendah namun berdampak tinggi, seperti elektrifikasi, efisiensi energi, dan integrasi energi terbarukan.
- Kepatuhan terhadap Regulasi: Menyesuaikan strategi dengan kebijakan karbon nasional dan internasional, termasuk peraturan pajak karbon, perdagangan karbon, dan target Net Zero Emission yang ditetapkan oleh pemerintah dan lembaga global.
- Integrasi dengan Strategi Bisnis: Dekarbonisasi bukan hanya tanggung jawab lingkungan, tetapi juga bagian dari strategi bisnis yang berkelanjutan. Setiap inisiatif diselaraskan dengan target operasional, profitabilitas, dan daya saing perusahaan.
- Monitoring dan Transparansi: Implementasi dekarbonisasi dilengkapi dengan dashboard pemantauan emisi real-time, memastikan bahwa setiap strategi yang diterapkan dapat diukur efektivitasnya dan disesuaikan jika diperlukan.
Masterplan ini membantu perusahaan memahami sumber utama emisi, mengevaluasi dampak bisnis, serta menyusun strategi mitigasi yang paling efisien dan berkelanjutan. Selain itu, masterplan ini juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi karbon serta meningkatkan daya saing dan reputasi ESG perusahaan.
Durasi penyusunan tergantung pada kompleksitas bisnis dan skala operasional perusahaan. Secara umum, proses ini dapat memakan waktu 3 hingga 6 bulan, termasuk pengumpulan data, analisis, dan perancangan strategi mitigasi.
Beberapa manfaat finansial yang dapat diperoleh perusahaan melalui strategi dekarbonisasi meliputi: 1. Penghematan biaya energi melalui efisiensi operasional dan elektrifikasi. 2. Akses ke insentif pajak dan pendanaan hijau dari pemerintah dan lembaga keuangan ESG. 3. Potensi pendapatan dari perdagangan karbon melalui carbon credit atau offset.
Keberhasilan strategi dekarbonisasi dapat dipantau melalui Dashboard Monitoring Emisi yang memberikan data real-time tentang progres pengurangan emisi, konsumsi energi, dan efektivitas strategi mitigasi yang telah diterapkan.
Ya, Masterplan Dekarbonisasi dirancang secara spesifik untuk setiap industri, baik itu manufaktur, energi, transportasi, konstruksi, maupun sektor lainnya. Setiap strategi mitigasi akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional, regulasi yang berlaku, dan target keberlanjutan perusahaan.
Perusahaan dapat memanfaatkan berbagai skema pembiayaan hijau, seperti: 1. Green Bonds & Sustainability Loans dari bank dan investor ESG. 2. Perdagangan karbon (carbon trading) untuk mendapatkan kompensasi dari pengurangan emisi. 3. Subsidi dan insentif pajak dari pemerintah untuk proyek energi terbarukan dan efisiensi energi.
Tidak. Masterplan Dekarbonisasi dapat diterapkan di berbagai skala bisnis, baik perusahaan besar maupun UMKM, dengan menyesuaikan strategi mitigasi berdasarkan kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing perusahaan.
Langkah pertama adalah melakukan GHG Assessment dan menetapkan baseline emisi. Dari sini, perusahaan dapat mulai menganalisis sumber emisi, menilai potensi pengurangan emisi, dan menyusun strategi mitigasi yang paling sesuai.
Masterplan Dekarbonisasi adalah dokumen strategis yang membantu perusahaan dalam menyusun peta jalan transisi energi dan pengurangan emisi karbon melalui pendekatan berbasis data, analisis risiko, dan perencanaan investasi yang optimal.
Penyusunan Masterplan Dekarbonisasi dilakukan melalui beberapa tahap utama: 1. GHG Assessment dan Penentuan Baseline Emisi 2. Proyeksi Emisi Berdasarkan Skenario Dekarbonisasi 3. Identifikasi Risiko dan Peluang 4. Strategi Reduksi Emisi Berdasarkan Analisis Biaya 5. Analisis Manfaat Finansial dan Non-Finansial 6. Penyusunan Peta Jalan Implementasi
Proses Kerja
- GHG Assessment dan Penentuan Baseline Emisi: Melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca (GRK) berdasarkan Scope 1, Scope 2, dan Scope 3 untuk menentukan baseline emisi perusahaan sebagai dasar perencanaan strategi mitigasi.
- Proyeksi Emisi Berdasarkan Skenario Dekarbonisasi: Mengembangkan model proyeksi emisi karbon dengan berbagai skenario, termasuk Business-as-Usual (BAU), transisi bertahap, dan skenario Net Zero, untuk memahami dampak kebijakan dan investasi terhadap emisi jangka panjang.
- Identifikasi Risiko dan Peluang Penerapan Dekarbonisasi: Menganalisis potensi risiko yang dapat menghambat implementasi strategi dekarbonisasi, seperti regulasi, biaya teknologi, dan keterbatasan infrastruktur, serta mengidentifikasi peluang dalam efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan insentif keberlanjutan.
- Strategi Reduksi Emisi Berdasarkan Analisis Biaya dan Operasional: Merancang strategi pengurangan emisi yang paling efisien secara ekonomi dengan menggunakan Marginal Abatement Cost Curve (MACC) untuk menentukan opsi mitigasi dengan biaya rendah dan dampak tinggi, seperti elektrifikasi dan penggunaan bahan bakar bersih.
- Analisis Manfaat Finansial dan Non-Finansial dalam Proyek Dekarbonisasi: Menilai dampak ekonomi dari strategi dekarbonisasi, termasuk penghematan biaya energi, insentif pajak, dan potensi pendapatan dari carbon credit, serta manfaat non-finansial seperti kepatuhan regulasi, reputasi ESG, dan keberlanjutan bisnis.
- Penyusunan Peta Jalan Penerapan Dekarbonisasi: Menyusun roadmap implementasi dekarbonisasi dengan target dan tahapan yang jelas, memastikan strategi berjalan terstruktur, berkelanjutan, dan selaras dengan Net Zero Emission.
Tim Kami
100+ Tenaga Ahli Yang Kompeten & Kredibel Di Berbagai Bidang